Langsung ke konten utama

Review Xiaomi Redmi Note 5A Prime

Popularitas smartphone Xiaomi di Indonesia sedang melejit. Kabar terbaru, menurut data lembaga riset IDC sampai kuartal ketiga 2017, Xiaomi berhasil masuk ke 5 besar produsen smartphone terbesar di negeri ini, melengkapi duet maut produsen asal Tiongkok lainnya, yakni Oppo dan Vivo.

Salah satu varian produk yang sangat diminati oleh pecinta perangkat Xiaomi, atau yang dikenal dengan Mi Fans adalah seri Redmi Note. Nah, di pasaran, sudah mulai bermunculan varian terbaru mereka yakni Redmi Note 5A. Secara resmi dan ekslkusif, produk ini tersedia via e-commerce terkemuka, yakni Jd.id.


Kali ini kita akan sedikit mengulas produk tersebut. Namun sedikit melenceng, yang akan kita bahas adalah Redmi Note 5A Prime. Secara keseluruhan, perbedaan di antara Redmi Note 5A dan Redmi Note 5A Prime adalah pada CPU-GPU, RAM, storage dan kamera depan-belakang. Sisanya sama. Berikut ini sedikit ulasannya:


Desain Sederhana
Dari sisi penampilan, Xiaomi Redmi Note 5A Prime ini tampak tidak berbeda dengan smartphone Android masa kini lainnya. Bodi berbahan plastik sama seperti varian pendahulunya yakni Redmi Note 4A membuat produk ini tidak terlalu berat. Secara total, ia berbobot 153 gram, termasuk baterai berkapasitas 3.080mAh di dalamnya. Di sisi lain, bahan yang digunakan membuat smartphone ini terasa ringkih, meski sebenarnya cukup kokoh.

Untuk layarnya, Xiaomi menempatkan display jenis IPS capacitive berukuran 5,5 inci dengan rasio 16:9 resolusi HD 1280 x 720 pixel. Dengan demikian, ia menawarkan kepadatan 267 pixel per inch yang relatif standar untuk smartphone masa kini. Namun yang menarik, layar tersebut sudah diperkuat oleh lapisan Corning Gorilla Glass 3 yang cukup kuat untuk menahan layar dari goresan yang mungkin terjadi saat smartphone dikantongi ataupun diletakkan terbalik di atas meja.

Yang membuat penampilannya menjadi tampak “jadul” adalah penempatan sensor sidik jari di bagian belakang body smartphone. Padahal, bagian dagu di depan sebenarnya masih cukup muat untuk menampung fingerprint yang umumnya juga sekaligus dijadikan sebagai tombol home. Tapi tentunya ini bukanlah masalah, karena segmen dan range harga yang ditawarkan pun masuk ke kategori mid to low, bukan segmen premium kelas atas yang mementingkan penampilan kinclong.

Di sisi belakang tersebut, selain tersedia sensor fingerprint, terdapat pula antenna bar, kamera dan LED flash. Kameranya sendiri punya resolusi 13MP dengan aperture f/2.2 serta mendukung Phase Detection Autofocus. Untuk mengambil video, kamera dapat merekam hingga resolusi Full HD 1080p di 30fps.



Meski menyasar segmen entry level, namun Xiaomi sudah memanjakan pengguna smartphone tipe ini dengan fasilitas triple slot yakni dua slot SIM mendukung 4G dan sebuah slot MicroSD dedicated yang mendukung kapasitas storage hingga 256GB. Padahal, memori internalnya sendiri berkapasitas cukup lega, yakni 32GB.

Kamera Berfitur Lengkap
Demi memanjakan para pecinta fotografi, seperti sudah disebut di atas, Xiaomi Redmi Note 5A Prime menyediakan kamera utama 13MP. Yang menarik, kamera tersebut dilengkapi dengan berbagai modus pemotretan dan fitur filter yang cukup lengkap. Yang lebih unik lagi, justru kamera depannya punya resolusi yang lebih tinggi yakni 16MP.

Dari sisi hardware, kamera utama yang ditanamkan memang bukan yang paling mumpuni untuk saat ini. Aperture f/2.2 yang digunakan dijamin akan sedikit kewalahan saat memotret khususnya di dalam ruangan atau saat kondisi pencahayaan kurang memadai. Namun demikian, ini tentunya bisa dimaklumi mengingat dari sisi harga, smartphone yang satu ini dipasarkan di level harga yang sangat terjangaku, yakni sekitar Rp2,1-2,2 jutaan saja.

Sebaliknya, kamera depan smartphone dengan sistem operasi Android 7.0 Nougat ini justru lebih mumpuni. Resolusnya yang 16 megapixel, ditopang oleh aperture yang lebih baik yakni f/2.0. Ini membuat foto-foto selfie dapat diambil dengan lebih baik saat kondisi temaram. Untuk merekam video pun sama. Kamera depan mampu merekam hingga resolusi Full HD 1080p. Berikut ini beberapa contoh foto-foto yang diambil menggunakan kamera Xiaomi Redmi Note 5A Prime:











Jika kita lihat, foto-foto hasil jepretan kamera Xiaomi Redmi Note 5A ini cukup bagus hasilnya. Di lingkungan indoor, asalkan cahaya masih mencukupi, hasilnya cukup tajam. Dalam kondisi remang-remang, asalkan angle yang diambil tepat, hasilnya masih cukup baik. Contohnya seperti foto makanan di atas.

Di luar ruangan, tentu tak ada masalah. Hasil foto meskipun dalam modus auto, sangat baik dan tajam. Warna yang dihasilkan juga relatif vivid dan tidak over saturated. Hasil jepretan dengan modus HDR juga sangat baik. Contohnya seperti pada gambar pohon dan awan di atas. Jika diambil dengan modus auto, langit hanya akan terlihat putih saja.

Dari sisi modus pemotretan, Xiaomi juga memberikan pilihan yang sangat lengkap. Modus Panorama, Timer, memotret dengan Audio (tanpa perlu menekan tombol, cukup dengan berteriak cheese misalnya), Manual, Straighten, Beautify, HHT (untuk memotret dalam kondisi low light), Scene dan Tilt shift (membuat efek blur pada sekitar objek yang menjadi fokus).

Kamera Redmi Note 5A Prime ini juga dapat mendeteksi wajah secara pintar dan memperkirakan usia orang yang ada di frame foto tersebut. Meskipun kadang tidak tepat, namun fitur ini lucu dan sangat menyenangkan untuk digunakan. Dengan demikian, kita bisa mengambil foto dengan angle tertentu yang bisa membuat kita tampak lebih muda.

Pada opsi Manual, Xiaomi menyediakan pilihan ISO hingga 3200, pengaturan White Balance dan berbagai efek-efek filter. Dari sisi zoom, Redmi Note 5A Prime menyediakan opsi pembesaran hingga 8 kali.

Spesifikasi dan Performa
Dari sisi spesifikasi, Xiaomi Redmi Note 5A Prime diperkuat oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 435 yang relatif terbaru di segmen Snapdragon 400 series dan hadir pada kisaran akhir 2016 lalu. Prosesor berbasis ARM Cortex A53 dan dibuat dalam proses manufaktur 28 nanometer ini punya 8 buah core dengan kecepatan hingga 1,4GHz. Dari sisi grafis, Xiaomi mengandalkan GPU Qualcomm Adreno 505.

Adapun untuk memori utama, smartphone ini diperkuat RAM single-channel LPDDR3 800MHz berkapasitas 3GB. Berikut ini spesifikasi teknis Xiaomi Redmi 5A Prime yang dikutip dari GSMArena:



Seperti biasa, kami melakukan pengujian dengan beberapa aplikasi benchmark yang umum digunakan untuk mengukur sejauh mana performa Xiaomi Redmi Note 5A Prime. Berikut ini hasilnya:





Dari sisi performa, Xiaomi Redmi Note 5A Prime ini relatif baik dan setara dengan smartphone mainstream pada umumnya seperti Asus Zenfone 4 Selfie, Vivo V5s ataupun Samsung Galaxy J7 Pro. Bahkan dibandingkan dengan Vivo V5s yang harganya jauh lebih mahal, Redmi Note 5A Prime ini menawarkan performa yang lebih baik.

Namun demikian, dari sisi daya tahan baterainya, smartphone ini agak kedodoran. Penggunaan secara multitasking dan non-stop akan membuat baterai smartphone ini habis dalam kurang dari 5 jam. Namun tentunya, tidak semua pengguna smartphone akan memakai perangkatnya terus menerus secara non stop selama itu.

Berikutnya, kita juga coba memainkan game di smartphone. Kebetulan game yang sedang ingin dimainkan adalah Arena of Valor yang sedang sangat hype saat ini, dan juga Need for Speed No Limits. Hasilnya?





Dengan resolusi HD, menggunakan setting minimum baik untuk kualitas tampilan dan kualitas partikel, smartphone ini masih dapat memainkan game AoV dengan lancar. Namun pada kondisi tertentu, kadang lag akan sedikit terasa. Demikian pula untuk Need for Speed. Game masih dapat dimainkan dengan baik. Namun sayangnya di game ini tidak ada opsi untuk menurunkan kualitas tampilan.

Kesimpulan
Dari percobaan yang kami gunakan, kami juga sudah memakai smartphone ini sekitar satu minggu, kami merasakan smartphone ini dapat memenuhi kebutuhan komunikasi sehari-hari. Performanya sudah cukup mendukung.


Kamera pun, sudah lebih dari cukup untuk sekadar memotret aktivitas sehari-hari atau dokumentasi sederhana. Fitur-fiturnya yang banyak juga sangat menarik, khususnya kita tidak perlu memencet tombol shutter, cukup dengan perintah suara. Sayangnya, opsi Manual-nya masih sedikit kurang nendang. Dari sisi antarmuka, MiUI tampak cukup ringan dan mudah digunakan. Secara keseluruhan, smartphone ini cukup recommended untuk segmen harga Rp2 jutaan.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Review Laptop AMD, Lenovo Yoga 7 2-in-1 14AHP9

Perkembangan teknologi laptop dalam dua tahun terakhir bergerak pesat menuju era AI PC. Saat ini, perangkat tidak hanya mengandalkan kecepatan prosesor, tetapi juga kecerdasan komputasi yang terintegrasi.  Dengan akselerator AI dan fitur Copilot+ di Windows, pengguna bisa bekerja lebih cepat, berkreasi lebih leluasa, serta menikmati hiburan yang lebih imersif. Bagi pengguna profesional maupun kreator, kemampuan AI yang tertanam langsung di perangkat menjanjikan pengalaman komputasi yang semakin personal dan responsif. Salah satu contoh nyata dari tren AI PC adalah Lenovo Yoga 7 2-in-1 14AHP9. Perangkat tersebut memadukan desain fleksibel khas Yoga, panel OLED yang memanjakan mata, dan prosesor AMD Ryzen 7 8840HS yang sudah mengusung GPU Radeon 780M terintegrasi.  Dengan kombinasi keduanya, Yoga 7 bukan hanya menarik untuk pekerjaan kreatif dan multitasking, tetapi juga menjadi salah satu kandidat utama untuk laptop AI di segmen 2-in-1 premium. Desain Dari segi desain, Lenovo Y...