Langsung ke konten utama

Review Asus Zenfone 4 Max ZC520KL

Dari seluruh rangkaian Zenfone 4 series yang dihadirkan ke pasaran Indonesia, salah satu yang paling menarik adalah tipe Zenfone 4 Max polos, tanpa embel-embel Pro, yang dipasarkan di harga yang paling terjangkau. Tersedia di harga Rp2.299.000, smartphone ini menawarkan performa yang memadai, sistem dual camera yang menarik, dan juga baterai berkapasitas cukup besar, yakni 4.100mAh.

Jika kakaknya Zenfone 4 Max Pro ZC554KL diperkuat oleh prosesor octa-core Qualcomm Snapdragon 430, Zenfone 4 Max ZC552KL hadir dengan prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon 425 berkecepatan hingga 1,4GHz. Namun spesifikasi lainnya, seperti RAM dan internal storage, keduanya sama, yakni 3GB RAM dan 32GB storage.


Perbedaan lain antara Asus Zenfone 4 Max Pro dan Zenfone 4 Max adalah dari sisi kamera dan dari sisi baterai. Berikut ini kita akan bahas lebih lanjut.



Desain Kokoh, Nyaman Digenggam
Asus Zenfone 4 Max ZC520KL boleh dibilang merupakan Zenfone 4 Max Pro versi ringkas. Kalau Asus Zenfone 4 Max Pro ZC554KL adalah smartphone berlayar 5,5 inci yang menawarkan daya tahan baterai maksimal berkat baterai berkapasitas 5.000 mAh, Zenfone 4 Max ZC520KL merupakan adiknya, yakni smartphone berkamera ganda yang hadir dengan layar 5,2 inci dan baterai 4.100 mAh.

Keduanya sama-sama mengusung konfigurasi kamera ganda, tapi terdapat sedikit perbedaan spesifikasi pada kedua smartphone ini. Jika Zenfone 4 Max Pro ZC554KL dilengkapi dengan kamera beresolusi 16 megapiksel di bagian belakang, Zenfone 4 Max ZC520KL hadir dengan kamera 13 megapiksel di kamera utamanya dan 5 megapiksel untuk kamera kedua yang berlensa wide.

Mengikuti tren yang sedang digandrungi saat ini, Zenfone 4 Max ZC520KL hadir dengan desain unibody yang semakin membuatnya tampak kokoh. Agar terlihat elegan, Asus mengandalkan metal finishing di bodi polycarbonate yang ringan pada bagian belakang. Bagian sisinya dibuat membulat agar nyaman digenggam. Apalagi ketebalannya yang hanya 8,73mm yang tak membuat smartphone ini terasa terlalu tipis, ataupun terlalu tebal.

Kenyamanan saat digenggam pun bertambah berkat layarnya yang juga telah menggunakan kaca 2.5D yang membulat halus dan didukung teknik manufaktur yang sangat presisi. Sudut dengan kontur 2.5D tak hanya membuat smarthone tampak lebih cantik, tetapi juga membantu layar kaca berpadu sempurna dengan diamond cut metallic chamfered edge dan menambah kenyamanan saat menggenggam unitnya. Layar berlapis kaca 2.5D juga sedang kekinian. Namun sedikit kekurangannya akan terlihat saat Anda memasang tempered glass pada layar.

Triple Slot untuk Keleluasaan, Fingerprint untuk Kemudahan
Menggunakan desain unibody, membuat pemilik Asus Zenfone 4 Max tidak dapat membongkar pasang casingnya secara mudah, misalnya untuk memasang SIM card ataupun MicroSD card. Untuk itu, di sebelah kiri body tersedia SIM tray berjenis triple slot. Yang menarik, pada lini smartphone Zenfone 4 Max series, Asus tidak lagi menggunakan slot hybrid.

Triple slot technology, yakni menempatkan dua slot SIM plus satu slot MicroSD, membuat pengguna tidak perlu pusing akan memilih memasang SIM card kedua atau MicroSD. Metode triple slot memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk terus mengabadikan momen-momen berharga atau menyimpan data-data pribadi. Apalagi kapasitas kartu MicroSD yang didukung mencapai 256GB.

Untuk membuka SIM card tray tersebut, pengguna cukup menusuk lubang yang tersedia di samping SIM tray dengan SIM card ejector yang sudah disediakan di paket kemasannya. Kalau hilang, tenang saja. Tray penyimpanan ini masih bisa dibuka dengan menusukkan jarum atau paper clip.

Untuk urusan kemudahan dan juga keamanan, Asus melengkapi Zenfone 4 Max ZC520KL dengan sensor sidik jari. Namun jika di lini Zenfone 3, Asus meletakannya di bagian belakang bodi, kini sensor tersebut telah direposisi ke bagian depan body smartphone, menyatu dengan tombol Home. Pemindahan sensor ke depan juga akan sangat memudahkan pengguna saat akan mengoperasikan smartphone dan smartphone tersebut sedang diletakkan, misalnya di meja.


Untuk mempercantik tampilan, sensor ini memiliki aksen krom yang warnanya disesuaikan warna smartphone di sekelilingnya. Sensor sidik jari tersebut memungkinkan Anda mendaftarkan hingga lima jari sekaligus, dan sensor ini tetap dapat membaca sidik jari walaupun Anda meletakan jari dalam posisi apapun.

Performa Baterai dan Jadi Powerbank
Asus mengklaim, baterai jenis Lithium Polymer yang tertanam pada ZenFone 4 Max ZC520KL mampu bertahan hingga 37 hari saat dalam kondisi standby di jaringan 4G. Jika digunakan untuk berkomunikasi suara lewat jaringan berbasis 3G, baterainya mampu bertahan hingga 31 jam. Adapun untuk penikmat musik, baterai dapat memasok kebutuhan memutar musik selama 101 jam non stop. Sementara untuk web browsing dengan jaringan Wi-Fi, smartphone ini dapat bertahan selama 21 jam.

Sedangkan untuk mengisi ulang baterai, smartphone ini telah mendukung fitur Rapid Charge yang memungkinkan baterai smartphone ini dapat terisi ulang hingga menyediakan waktu bicara selama 2 jam dalam 15 menit saat diisi ulang.

Adapun untuk lebih meningkatkan kemampuan daya tahan baterai, ASUS ZenFone 4 Max ZC520KL juga menyediakan lima modus pilihan warna yang memungkinkan pengguna mengatur konsumsi energi sesuai dengan kebutuhan mereka saat itu. Adapun pilihan yang disediakan antara lain adalah Performance, Normal, Power Saving, Super Saving dan Customized. Masing-masing menawarkan tingkat penghematan baterai yang berbeda-beda.


Yang menarik, pada ZenFone 4 Max ZC520KL ini juga tersedia fitur Smart Switch. Gunanya, pengguna bisa mengandalkan smartphone untuk beralih secara otomatis ke modus penghematan energi lebih lanjut, tanpa perlu memilih secara manual modus yang diinginkan. Opsi Smart switch sendiri terdiri dari dua bagian. Switch by battery level atau Switch by schedule.

Pada modus Switch by battery level, smartphone akan secara otomatis bergeser ke opsi Power Saving, Super saving, ataupun Customized untuk masuk ke setting sesuai yang sudah diatur oleh penggunanya. Battery level yang diset pun bisa dipilih. Pengguna bisa memilih opsi 10% sampai 30% sebelum smartphone masuk ke modus penghematan yang kita pilih.

Opsi kedua adalah Switch by schedule. Opsi ini juga sangat menarik. Pengguna bisa mengatur kapan smartphone berada di modus Performance, kapan ia masuk ke modus Power saving, Super saving ataupun modus lainnya demi menghemat energi.

Sebagai contoh, misal pengguna tidur pukul 23.00 WIB setiap malamnya dan kembali mulai beraktivitas pada pukul 08.00 WIB setiap paginya, maka ia bisa mengatur agar di jam-jam tersebut, smartphone masuk ke modus Power Saving. Sementara di luar jam-jam tersebut, secara otomatis ZenFone 4 Max ZC520KL masuk ke modus Performance (misalnya). Ini tentu sangat bermanfaat bagi pengguna dan membuat smartphone kesayangannya menjadi lebih mengerti pola pemakaian sang pemilik.

Terakhir, pengguna juga bisa memperpanjang masa pakai baterai (baterai lebih awet daripada smartphone umumnya), dengan cara memanfaatkan opsi Duble battery lifespan. Opsi ini bisa membuat smartphone bisa diisi ulang hingga 500 kali (dalam kondisi suhu 25 derajat) dengan tingkat keusangan baterai berkurang hingga separuhnya. Lalu, bagaimana daya tahan baterai itu sendiri dalam satu kali charging?

Untuk kebutuhan itu, kita coba jalankan aplikasi PC Mark yang khusus menguji daya tahan baterai sebelum ia kehabisan energi:


Dari pengujian dengan PC Mark, terlihat bahwa Asus Zenfone 4 Max dapat bertahan untuk digunakan secara aktif kurang lebih selama 14 jam. Sebagai contoh, jika Anda berangkat dari rumah pukul 6 pagi dan smartphone terus menerus aktif digunakan untuk berbagai keperluan, maka ia baru akan kehabisan energinya pada pukul 8 malam. Kemungkinan, di jam tersebut Anda sudah kembali di rumah dan bisa mengisi ulang baterai smartphone. Tentunya, kalau penggunaan tidak terlalu intensif, baterai bisa bertahan bahkan lebih dari 24 jam.

Selain punya kapasitas baterai besar dan fitur penghemat energi, ASUS ZenFone 4 Max ZC520KL juga bisa membagikan kapasitas energi yang ia simpan di baterainya ke perangkat lain. Dengan fitur reverse charging capability, smartphone ini dapat berubah fungsi pula menjadi sebuah powerbank.

Cara pemakaiannya mudah. Pengguna cukup menghubungkan smartphone atau gadget lain yang akan diisi ulang menggunakan kabel USB on the go (OTG) yang disediakan pada paket penjualan dan kabel data yang juga sudah disediakan. Tancapkan ujung kabel data (micro USB) ke smartphone yang akan diisi, dan tancapkan ujung kabel USB OTG ke ASUS 4 Max ZC520KL. Dengan demikian, daya yang masih dimiliki oleh baterai milik ZenFone 4 Max akan ditransfer ke smartphone yang akan kita isi.


Pengguna juga tidak perlu khawatir ZenFone  4  Max ZC520KL-nya kehabisan baterai. ASUS memiliki fitur yang akan secara otomatis memutus transfer daya ke perangkat lain jika daya baterai yang ia miliki hanya tersisa tinggal 30 persen.

Dual Camera untuk Wide Hingga 120 Derajat
Asus Zenfone 4 Max ZC520KL dilengkapi dua kamera belakang untuk memudahkan pengguna mendapatkan hasil jepretan yang semaksimal mungkin. Ini berkat hadirnya satu kamera utama dengan resolusi 13 megapiksel dan satu kamera berlensa wide dengan resolusi 5 megapiksel dengan ruang pandang 120 derajat.

Smartphone teranyar dari ASUS ini juga dilengkapi dengan PixelMaster 4.0 Camera yang mana membuat kamera bagian belakangnya miliki akurasi otofokus yang cepat hingga 0,03 detik. Otofokus super cepat ini berkat hadirnya autofocus phase detection.

Dari sisi modus pemotretan, ZenFone 4 Max ZC520KL menyediakan beragam pilihan modus memotret yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari Auto, Pro, Beauty, Super Resolution, Gif Animation, Panorama dan Time Lapse. Beragam filter foto dan fitur HDR, Wide Angle dan Portrait pun dapat diaktifkan untuk mendapatkan foto yang sesuai keinginan Anda.

Adapun untuk kamera depan, modus pemotretan yang tersedia adalah Beauty, Auto, GIF Animation, Selfie Panorama. Menariknya kamera depannya telah dilengkapi dengan Softlight LED flash yang memungkinkan pengguna mengambil foto selfie yang lebih natural. Berikut beberapa contoh foto yang dihasilkan:

Indoor (Auto)

Indoor (Auto) Wide
Outdoor (Auto) Low Light
Indoor (Portrait Mode)
Indoor (Manual Mode)
Indoor (Super Resolution)
Performa Benchmark dan Gaming
Tentunya tak lengkap kalau kita membahas smartphone tanpa menguji kinerja produk yang bersangkutan. Seperti sudah disebutkan, ZenFone 4 Max ZC520KL diperkuat oleh SoC Qualcomm Snapdragon 425 yang memiliki CPU quad core berbasis ARM Cortex A53 kecepatan 1,4GHz. Ia ditemani grafis Qualcomm Adreno 308 yang berjalan di kecepatan hingga 598MHz. Berikut spesifikasi Asus Zenfone 4 Max ZC520KL:


Menopang CPU dan GPU, Asus menanamkan RAM sebesar 4GB atau 8GB pada penggunanya. Menariknya, meski menggunakan SoC kelas mainstream, smartphone ini mampu menawarkan performa yang cukup bisa di andalkan. Berikut hasil uji dari beberapa software terkemuka yang menjadi standar industri yakni AnTuTu, GeekBench, 3D Mark, PC Mark dan Vellamo.





Dari pengukuran dengan software benchmark, dapat kita lihat bahwa smartphone ini menawarkan performa yang cukup memadai untuk kebutuhan sehari-hari. Lalu, bagaimana performanya saat bermain 3D game yang sedang hits? Di bawah ini contohnya saat kita gunakan untuk bermain Arena of Valor.

CPU Qualcomm Snapdragon 425 memang bukan dari sisi performance. Agar game seperti AoV dapat dimankan dengan mulus, kita harus mengubah opsi di bagian setting game tersebut. Berikut ini setting yang digunakan agar tersebut game playable di Zenfone 4 Max ZC520KL:



Menggunakan setting di atas, kita dapat bermain Arena of Valor secara online dengan cukup lancar.



Lalu, berapa lama baterai Zenfone 4 Max mampu bertahan untuk menemani kita bermain game, misalnya seperti AoV tersebut di atas? Jangan khawatir, kita juga sempat melakukan pengujian:

Dari kondisi baterai terisi penuh, kami memainkan game Arena of Valor selama sekitar 5 jam lebih. Hasilnya, baterai masih tersisa 14 persen.

 
Selain itu, kami juga mendapatkan Screen On Time hingga 11 jam lebih, saat baterai masih berada di posisi 12 persen. Artinya, hasilnya kurang lebih sama dengan apa yang didapatkan oleh PC Mark yang menyebutkan baterainya bisa bertahan hingga 14 jam lebih.


Kesimpulan
Sebagai penutup, Zenfone 4 Max merupakan varian paling murah di antara lini produk Asus Zenfone 4 series. Dipasarkan di harga Rp2.299.000, smartphone ini sebenarnya menawarkan performa yang cukup memadai untuk aktivitas sehari-hari. Untuk gaming, asalkan Anda rela berkorban untuk menurunkan setting grafis, game masih dapat dijalankan dengan relatif lancar.

Dari sisi baterai, menggunakan smartphone secara non stop selama 14 jam bisa dilakukan. Bermain game 5 jam lebih, non stop, masih menyisakan baterai sekitar 14 persen. Sangat powerful.

Kemampuannya untuk menghemat lebih lanjut masa aktif baterai, melipatgandakan daya tahan atau keawetan baterai sebelum akhirnya soak, dan juga berfungsi sebagai powerbank, merupakan nilai plus yang menjadi andalan.

Dari sisi kamera, meskipun bukan yang terbaik, tetapi Zenfone 4 Max bisa digunakan untuk memotret objek-objek dengan sangat baik, khususnya saat pencahayaan memadai. Baik di dalam ataupun di luar ruangan. Meski resolusinya rendah, lensa wide yang dimiliki juga akan bermanfaat saat pengguna akan memotret pemdangan ataupun mengambil group foto.

Sedikit kekurangan, kami agak sulit mendapatkan foto yang sempurna saat akan mengambil foto dalam modus Portrait Mode. Alhasil kami mengakalinya dengan menggunakan mode Pro. Mudah-mudahan Asus segera memperbaiki hal ini pada update sofware berikutnya.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Review Laptop AMD, Lenovo Yoga 7 2-in-1 14AHP9

Perkembangan teknologi laptop dalam dua tahun terakhir bergerak pesat menuju era AI PC. Saat ini, perangkat tidak hanya mengandalkan kecepatan prosesor, tetapi juga kecerdasan komputasi yang terintegrasi.  Dengan akselerator AI dan fitur Copilot+ di Windows, pengguna bisa bekerja lebih cepat, berkreasi lebih leluasa, serta menikmati hiburan yang lebih imersif. Bagi pengguna profesional maupun kreator, kemampuan AI yang tertanam langsung di perangkat menjanjikan pengalaman komputasi yang semakin personal dan responsif. Salah satu contoh nyata dari tren AI PC adalah Lenovo Yoga 7 2-in-1 14AHP9. Perangkat tersebut memadukan desain fleksibel khas Yoga, panel OLED yang memanjakan mata, dan prosesor AMD Ryzen 7 8840HS yang sudah mengusung GPU Radeon 780M terintegrasi.  Dengan kombinasi keduanya, Yoga 7 bukan hanya menarik untuk pekerjaan kreatif dan multitasking, tetapi juga menjadi salah satu kandidat utama untuk laptop AI di segmen 2-in-1 premium. Desain Dari segi desain, Lenovo Y...