Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.
Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI.
Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan hiburan sehari-hari.

Melalui Vivobook S14 M3407HA, perusahaan asal Taiwan tersebut membuktikan bahwa AI laptop tak harus mahal atau eksperimental. Dengan prosesor AMD yang matang dan dukungan Windows 11 Home berbasis AI, laptop ini menjadi pilihan menarik bagi pengguna profesional muda yang ingin perangkat cepat, ringan, dan cerdas, tanpa mengorbankan pengalaman komputasi tradisional.
Desain
Asus selalu tahu cara membuat laptop yang enak dipandang dan nyaman digunakan, dan ASUS Vivobook S14 M3407HA tidak terkecuali. Hadir dalam dua pilihan warna yakni Matte Grey dan Cool Silver, perangkat ini memancarkan kesan profesional namun tetap modern. Dimensinya yang ramping (ketebalan 1,79 cm) dan bobot hanya 1,4 kg menjadikannya teman ideal untuk mobilitas tinggi.
Bodi aluminium dengan sentuhan matte memberikan kesan premium sekaligus menjaga daya tahan. Tidak ada elemen desain berlebihan, garis-garis bersih dan logo Vivobook yang minimalis di penutupnya memberikan kesan understated elegance. Asus berhasil menemukan keseimbangan antara estetika modern dan kepraktisan penggunaan.

Bagian engsel terasa kokoh dan mudah dibuka dengan satu tangan, menandakan perhatian Asus terhadap detail kecil yang sering diabaikan oleh kompetitor di kelas menengah. Sementara itu, keyboard backlit chiclet dilengkapi dengan tombol Copilot khusus, yang mempercepat akses ke asisten AI Microsoft di Windows 11. Layout keyboard terasa lega dengan jarak antar tombol yang ergonomis, cocok untuk mengetik cepat dan panjang.
Touchpad presisi berukuran luas dengan respons sentuhan yang halus menambah kenyamanan navigasi tanpa mouse. Asus juga menambahkan sensor IR di kamera depan untuk mendukung Windows Hello, lengkap dengan privacy shutter. Sebuah fitur yang tampak sepele, tapi sangat penting di era privasi digital.
Secara keseluruhan, Vivobook S14 menegaskan bahwa desain ramping tidak berarti kompromi terhadap pengalaman pengguna. Ini bukan laptop untuk pamer semata, tapi perangkat yang dibangun untuk penggunaan nyata di dunia kerja modern.

Fitur
Asus membekali Vivobook S14 dengan serangkaian fitur yang memperlihatkan komitmennya terhadap produktivitas dan efisiensi. Jantungnya adalah prosesor AMD Ryzen 7 260 dengan 8 core dan 16 thread, yang tak hanya menawarkan performa kencang di aplikasi umum, tapi juga mengintegrasikan NPU XDNA untuk mempercepat pemrosesan AI lokal hingga 16 TOPS.
Ini memungkinkan laptop menjalankan fitur AI seperti Windows Studio Effects, penghapusan noise mikrofon, dan Copilot tanpa menguras daya CPU atau GPU.
Layar 14 inci WUXGA (1920x1200) dengan rasio 16:10 memberikan ruang kerja vertikal lebih lega, ideal untuk multitasking dan pekerjaan dokumen. Meskipun hanya mendukung 45% NTSC, panel IPS-level ini tetap tampil jernih dengan tingkat kecerahan 300 nits dan lapisan anti-glare yang efektif menekan pantulan.
Untuk pengguna kasual dan profesional kantoran, tampilannya sudah lebih dari cukup, meski kreator visual mungkin mengharapkan cakupan warna lebih luas.
Konektivitas juga menjadi keunggulan laptop ini. Dua port USB Type-C mendukung display output dan power delivery, sementara dua USB Type-A, HDMI 2.1, dan jack audio 3,5 mm memastikan kompatibilitas luas dengan berbagai perangkat. Dukungan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.3 memastikan koneksi nirkabel yang cepat dan stabil.
Fitur audio dan video juga patut diapresiasi. Mikrofon array dengan AI noise-cancellation membuat panggilan video tetap jernih di lingkungan ramai, sementara speaker internal memberikan kualitas suara yang bersih untuk konsumsi media. Asus bahkan menyertakan Microsoft Office Home 2024 + Microsoft 365 Basic selama satu tahun, sebuah bonus yang meningkatkan nilai jual perangkat ini di kalangan pelajar dan profesional.
Dengan daya tahan baterai 70Whrs dan adaptor 65W USB-C, ASUS Vivobook S14 mampu bertahan hingga seharian kerja ringan tanpa harus sering menancapkan charger. Kombinasi hardware efisien dan sistem pendinginan optimal menjadikan laptop ini solid di berbagai skenario penggunaan.

Performa
Dari sisi performa, AMD Ryzen 7 260 menunjukkan tajinya. Dengan kecepatan hingga 5.1 GHz, laptop ini melibas aplikasi produktivitas seperti Microsoft Office, Chrome, dan berbagai software editing ringan tanpa hambatan. Pengguna yang sering berpindah antar aplikasi akan merasakan kelancaran nyata berkat kombinasi CPU kuat dan RAM 16GB DDR5 yang sudah onboard. Berikut ini beberapa hasil pengukuran performanya:
Dalam pengujian multitasking, laptop ini mampu menangani lebih dari 20
tab browser, menjalankan beberapa dokumen Office, serta aplikasi
komunikasi seperti Discord dan Zoom secara bersamaan tanpa lag berarti.
Bahkan dengan workload AI seperti real-time transcription atau
pengenalan wajah Windows Hello, sistem tetap responsif berkat NPU-nya
yang berdedikasi.
GPU terintegrasi AMD Radeon juga cukup
bertenaga untuk aktivitas kreatif ringan seperti pengeditan foto di
Lightroom atau video pendek di CapCut. Meski bukan untuk gaming berat,
beberapa judul eSports seperti Valorant atau CS2 dapat dijalankan dengan
stabil di pengaturan medium pada resolusi 1080p.
Dari sisi penyimpanan, SSD NVMe PCIe 4.0 1TB memberikan kecepatan baca/tulis yang impresif, mempercepat waktu boot dan loading aplikasi. Dalam pengujian praktis, laptop ini bisa siap digunakan dalam hitungan detik, sesuatu yang tidak bisa dikatakan untuk banyak laptop kelas menengah sebelumnya.

Yang
paling menarik, kemampuan AI acceleration benar-benar terasa dalam
skenario dunia nyata. Fitur seperti Windows Studio Effects (background
blur dan eye contact correction) berjalan halus bahkan tanpa kipas
berisik. Artinya, Asus dan AMD berhasil menyeimbangkan performa tinggi
dan efisiensi daya. Dua hal yang sering kali bertolak belakang.
Terakhir, dari sisi masa aktif baterai. Jika digunakan untuk bekerja, sesuai dengan hakikatnya laptop Asus Vivobook S14, termasuk Asus Vivobook S14 M3407HA ini merupakan laptop untuk kerja, baterai yang tertanam di dalamnya juga sangat mumpuni dan sanggup bertahan lebih dari satu hari kerja.
Dengan baterai berkapasitas besar yang awet dan juga menggunakan charger USB Type-C yang mendukung fast charging, laptop ini akan menjadi rekomendasi laptop untuk kerja bahkan bisa kami bilang sebagai salah satu laptop terbaik untuk kerja di tahun 2025 ini.
Kesimpulan
Asus Vivobook S14 M3407HA adalah representasi terbaik dari laptop AI masa kini: bukan gimmick, bukan sekadar ikut tren, melainkan implementasi nyata teknologi pintar dalam bentuk yang praktis dan efisien. AMD berhasil membuktikan bahwa performa tinggi dan efisiensi daya bisa berjalan seiring, sementara Asus meramunya dalam desain elegan dan ringan.
Laptop ini jelas bukan perangkat gaming, tapi sangat ideal untuk profesional muda, pelajar, dan pekerja hybrid yang menginginkan laptop cepat, awet, dan siap AI. Dukungan NPU 16 TOPS, konektivitas modern, serta daya tahan baterai besar membuatnya salah satu opsi paling rasional di kelasnya.
Dengan harga yang relatif kompetitif dan dukungan garansi 3 tahun (termasuk 1 tahun ASUS Perfect Warranty), Vivobook S14 M3407HA adalah laptop yang tak hanya relevan di era AI, tetapi juga siap bertahan lama di tangan penggunanya. Asus sekali lagi membuktikan bahwa inovasi sejati bukan hanya soal performa tinggi, tapi juga soal menghadirkan pengalaman komputasi yang cerdas dan manusiawi.












