Langsung ke konten utama

Akibat Larangan Ekspor AS, Teknologi AI Huawei Melejit

Bill Dally, chief scientist Nvidia, menyatakan bahwa kebijakan ekspor Amerika Serikat yang membatasi pengiriman chip AI ke Tiongkok malah memperkuat posisi Huawei dan ekosistem teknologi lokal di negara tersebut.

Dalam pidato di AI EXPO kedua yang diselenggarakan oleh think tank Washington, Special Competitive Studies Project, Dally menjelaskan bahwa perlombaan AI bukan lagi sekadar persaingan perusahaan, melainkan telah menjadi ajang perebutan kekuatan geopolitik.

Menurut Dally, larangan ekspor chip canggih seperti Nvidia H20 tidak menyurutkan ambisi Tiongkok, melainkan memberi lebih banyak ruang gerak dan alasan bagi negara itu untuk memperkuat riset dalam negeri, termasuk merekrut pakar-pakar AI top dunia. “Kalau bukan karena regulasi AS, Huawei tidak akan dipaksa untuk berkembang,” kata Dally.


Dia mencatat bahwa pada tahun 2019, Tiongkok sudah memiliki sekitar sepertiga dari peneliti AI terbaik di dunia. Kini, jumlah itu disebut-sebut mendekati setengah dari total global. Banyak dari mereka sebelumnya menulis software untuk Nvidia, namun kini beralih ke perusahaan seperti Huawei akibat pembatasan akses.

Meski Nvidia masih unggul dalam performa AI murni, Dally menyebut Huawei telah berhasil mengembangkan solusi yang cukup kompetitif. Dengan perusahaan-perusahaan AS tersingkir dari pasar Tiongkok, ekosistem teknologi lokal justru berkembang dalam "ruang hampa" yang diisi oleh inovasi domestik.

Laporan dari Taiwan Economic Daily menyebut pemerintah Tiongkok juga memberi dukungan penuh terhadap riset AI, termasuk melalui pendirian lembaga seperti Beijing Academy of Artificial Intelligence dan Beijing Institute of General Intelligence. Sebaliknya, Dally menyayangkan bahwa hingga kini AS belum memiliki inisiatif penelitian setara di tingkat pemerintah.

Dally juga menyoroti pentingnya kemajuan perangkat keras dalam mendorong perkembangan AI. Ia menyebut efisiensi pelatihan AI kini jauh lebih tinggi dibanding satu dekade lalu, bukan hanya karena chip yang lebih kecil, tetapi karena rancangan perangkat keras yang semakin cerdas—dan tren ini akan terus berlanjut.

Soal tantangan terbesar di bidang AI? Konten palsu. Menurut Dally, alih-alih mengandalkan software super kompleks untuk mendeteksi hoaks, solusi yang lebih efektif adalah pelabelan yang tepat atas konten asli, agar masyarakat tahu mana yang bisa dipercaya.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...

5 Alasan Android 16 Bagus untuk Gaming

Google secara resmi meluncurkan Android 16 versi stabil pada 10 Juni 2025. Namun seperti biasa, peluncuran ini tidak serta-merta tersedia di semua perangkat. Saat ini, Android 16 baru tersedia untuk sejumlah perangkat tertentu.  Pengguna perangkat Google Pixel menjadi yang pertama mencicipinya, mulai dari Pixel 6 hingga Pixel 9 Pro XL, serta Pixel 10 yang akan datang. Ini merupakan keunggulan ekosistem Pixel, yang selalu mendapatkan pembaruan lebih awal dibandingkan perangkat dari produsen lain. Beberapa merek lain yang ikut serta dalam program beta juga sudah mulai menerima versi stabil Android 16. Di antaranya adalah Honor Magic 7 Pro, Xiaomi 15, dan OnePlus 13. Lalu, apakah Android 16 bagus untuk gaming? Sebenarnya ada beberapa implikasi penting Android 16 bagi pengalaman bermain game di perangkat mobile. Apa saja? 1. Performa Lebih Stabil dan Konsisten Android 16 membawa peningkatan pada alat pemantauan performa (performance monitoring tools). Ini berarti sistem operasi le...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Pasar Kripto Koreksi Sebelum ATH. Beli Koin Mana?

Mantan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), kembali membuat pernyataan menarik mengenai kondisi pasar kripto saat ini. Dalam pandangannya, semua pergerakan harga sebelum Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru (all-time high/ATH) harus dianggap sebagai "dip" atau koreksi semata.  Namun, ia menekankan bahwa pertanyaan pentingnya adalah: apakah ATH baru itu benar-benar akan terjadi? Menurut CZ, hanya sejumlah kecil aset kripto yang benar-benar akan mampu menembus ATH baru. Oleh karena itu, investor disarankan untuk fokus pada aset yang memiliki "daya tahan jangka panjang" dan potensi pertumbuhan yang solid. Pendekatan ini mencerminkan pandangan jangka panjang terhadap pasar kripto yang dinamis dan selektif. Data dari CoinGecko menunjukkan bahwa harga Bitcoin sempat turun ke titik terendah intraday di $98.467 sebelum kembali menguat ke level $101.370. Ini menunjukkan volatilitas pasar yang tetap tinggi, namun masih dalam jalur optimisme yang kuat. Pada Mei lalu, Zhao bahkan...