Langsung ke konten utama

8 Laptop Kerja Terbaik Tahun Ini. Apa Saja?

Pasar laptop kerja di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan signifikan dengan meningkatnya permintaan selama 2024 dan awal 2025. Berdasarkan data IDC, pasokan laptop PC naik sekitar 1,8% di Q4 2024 dibanding tahun sebelumnya, menandakan pemulihan pasar pasca-pandemi. 

Tren ini terutama dipicu oleh preferensi pengguna terhadap ultrabook, atau laptop tipis dan ringan, yang sekarang menguasai sekitar 40% pangsa pasar di Indonesia, karena popularitasnya di kalangan pekerja remote, pelajar daring, dan profesional yang menuntut mobilitas tinggi.

Di antara merek-merek lokal dan global, Asus, Acer, Lenovo, HP, Dell, Apple, dan MSI memimpin segmen ultrabook dengan berbagai inovasi, mulai dari layar OLED, prosesor hemat daya generasi terbaru, hingga desain bodi super ringan. 

Pasar Indonesia menyaksikan banyak model resmi tersedia di e‑commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Blibli, sering kali disertai promo menarik. Apple MacBook Air M2, Dell XPS 13, dan Asus Zenbook 14 OLED juga menjadi pilihan unggulan bagi pengguna dengan budget lebih tinggi, sementara opsi seperti Advan Soulmate dan Asus Vivobook hadir sebagai alternatif terjangkau tanpa mengorbankan portabilitas.



1. ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA


ASUS Zenbook 14 OLED UX3405 hadir dengan layar OLED 2.8K berukuran 14 inci yang memukau, menawarkan ketajaman warna dan kontras luar biasa, sangat cocok untuk profesional kreatif maupun pengguna kantoran yang menginginkan tampilan premium. Laptop kerja ini ditenagai prosesor Intel Core Ultra 5 125H generasi terbaru yang dilengkapi NPU (Neural Processing Unit), membuatnya unggul dalam efisiensi daya dan mendukung fitur AI modern seperti Windows Studio Effects.

Dengan RAM 16 GB dan SSD 512 GB, kinerja multitasking berjalan sangat lancar. Bobot hanya 1,2 kg dan ketebalan di bawah 14,9 mm membuatnya ideal untuk mobilitas tinggi. Material bodi aluminium berstandar militer (MIL-STD-810H) memberi kesan kokoh dan profesional. Di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, laptop ini dijual mulai dari Rp17.599.000.

2. HP 15s-fq5374TU


HP 15s-fq5374TU adalah laptop tipis berukuran layar 15,6 inci yang tetap menjaga bobot dan ketebalan agar nyaman dibawa. Ditenagai prosesor Intel Core i3-N305 generasi terbaru dengan RAM 8 GB dan SSD 512 GB, laptop ini ideal untuk penggunaan harian seperti Microsoft Office, Zoom, hingga Netflix. Meski bukan laptop performa tinggi, kelebihannya terletak pada layar luas dan keyboard numerik yang jarang ditemukan di ultrabook.

Dengan bobot 1,74 kg dan ketebalan sekitar 17,9 mm, laptop ini masih masuk kategori tipis di kelas 15 inci. Desainnya sederhana dan ringan, cocok untuk mahasiswa dan pekerja kantoran yang membutuhkan layar besar dalam paket ekonomis. Di e-commerce seperti Shopee dan Blibli, HP 15s dijual dengan harga sekitar Rp6.599.000.

3. MSI GF63 Thin


MSI GF63 Thin adalah solusi untuk gamer atau kreator yang butuh performa tinggi namun tetap menginginkan bodi ramping. Dibekali Intel Core i5-12450H dan GPU NVIDIA GTX 1650, laptop ini mampu menjalankan game populer atau software seperti Adobe Premiere dan AutoCAD dengan lancar. Layarnya berukuran 15,6 inci FHD 144Hz memberikan pengalaman visual yang mulus dan responsif.

Meski membawa spesifikasi gaming, bobot laptop ini tetap ringan untuk kelasnya, hanya sekitar 1,86 kg. Ketebalan 21,7 mm memang tidak setipis ultrabook biasa, namun sangat ramping dibanding laptop gaming konvensional. Harga MSI GF63 Thin di Shopee dan Tokopedia berkisar Rp9.620.000 dan sering mendapat potongan harga.

4. Dell XPS 13


Dell XPS 13 terkenal sebagai ultrabook premium dengan desain hampir tanpa bezel (“InfinityEdge”) dan body aluminium serta serat karbon, ideal untuk profesional dan pegiat mobilitas tinggi. Ukurannya 13,4 inci dengan opsi layar hingga 3,5K OLED atau QHD+ touchscreen, yang menghasilkan visual tajam, cerah, dan ideal untuk editing konten maupun presentasi.

Ditenagai prosesor Intel Core i7‑1360P atau Ultra7‑155H terbaru, RAM hingga 32 GB, dan SSD hingga 1 TB, seri ini menawarkan performa luar biasa dalam bodi ringan ~1,2 kg dan ketebalan 14 mm. Versi terbaru banyak ditawarkan resmi di Blibli dan Tokopedia mulai dari Rp 37–42 juta.

5. Lenovo Yoga Slim 7


Lenovo Yoga Slim 7 adalah ultrabook tipis & speaker premium, tersedia dengan prosesor Intel Core Ultra atau AMD Ryzen 7 U-series. Layar 14 inci FHD atau 2,8K OLED (opsional) menawarkan gamut warna luas, sangat mendukung pekerja kreatif maupun multimedia.

Dengan bobot ~1,3 kg dan ketebalan <14 mm, laptop ini ringkas dan portabel. Baterainya kuat, mampu bertahan 8–10 jam, plus fast charge. Harga resmi di Indonesia berkisar Rp 19–20 juta.

6. Apple MacBook Air M2 (2022)


MacBook Air M2 membawa desain monocoque aluminium tipis 11,5 mm dan bobot hanya 1,24 kg, kombinasi sempurna mobilitas dan estetika. Layar 13,6 inci Liquid Retina tajam, dengan warna akurat dan Touch ID sebagai pelengkap keamanan.

Chip Apple M2 dengan CPU & GPU 8-core, RAM 8–16 GB, dan SSD 256–512 GB mampu bekerja sangat cepat, tahan 18 jam baterai, dan tetap senyap tanpa kipas. Harga resmi Blibli dan iBox mulai Rp 14,5 juta untuk varian dasar (8/256 GB), varian 15 inci sekitar Rp 19 juta.

7. Acer Swift 3 OLED


Acer Swift 3 Now (14″ QHD, Core i5‑1240P, RAM 16 GB, SSD 512 GB) memiliki sertifikasi Intel Evo, ketebalan ~15 mm, dan berat hanya 1,2 kg. Versi OLED menawarkan panel 2,8K 90 Hz DCI‑P3 100%, dengan Thunderbolt 4 & fingerprint sensor — kombinasi ideal untuk profesional mobilitas tinggi.

Ada dua varian: Swift 3 Now IPS QHD harga Rp 11,25 juta, dan Swift 3 OLED upgrade premium di Rp 12,5–14 juta.

8. Advan Soulmate Plus


Advan Soulmate Plus adalah ultrabook lokal 14 inci dengan pilihan prosesor Intel Celeron N4020 atau Ryzen 5 3500U. Varian Celeron (4 GB + 128 GB) dijual hanya Rp 2,3–2,8 juta, sedangkan versi Ryzen 5 (8 GB/16 GB+256 GB SSD) resmi Rp 3,9 juta. 

Meskipun bukan kelas atas, desainnya ringan (~1,5 kg) dan sudah dibekali layar FHD IPS, cocok untuk pelajar dan pekerja umum. Garansi resmi distributor membantu layanan domestik.

Setelah melihat berbagai pilihan laptop tipis dengan spek dan rentang harga yang luas, pilihan terbaik sangat bergantung pada prioritas utama kamu. Jika mengutamakan build premium, layar berkualitas tinggi, dan performa solid untuk kerja profesional, Asus Zenbook 14 OLED, Dell XPS 13, atau MacBook Air M2 adalah pilihan unggul. 

Namun, jika budget lebih terbatas, Asus Vivobook 14, HP 15s, atau Advan Soulmate Plus sudah cukup untuk tugas harian seperti browsing, presentasi, dan tugas kuliah. Sementara itu, MSI GF63 Thin cocok jika kamu butuh performa grafis kuat untuk gaming atau editing ringan dalam bodi relatif ringkas. Pada akhirnya, sesuaikan pilihan dengan keseimbangan antara portabilitas, performa, dan anggaran agar sesuai kebutuhan kamu sehari-hari.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...

5 Alasan Android 16 Bagus untuk Gaming

Google secara resmi meluncurkan Android 16 versi stabil pada 10 Juni 2025. Namun seperti biasa, peluncuran ini tidak serta-merta tersedia di semua perangkat. Saat ini, Android 16 baru tersedia untuk sejumlah perangkat tertentu.  Pengguna perangkat Google Pixel menjadi yang pertama mencicipinya, mulai dari Pixel 6 hingga Pixel 9 Pro XL, serta Pixel 10 yang akan datang. Ini merupakan keunggulan ekosistem Pixel, yang selalu mendapatkan pembaruan lebih awal dibandingkan perangkat dari produsen lain. Beberapa merek lain yang ikut serta dalam program beta juga sudah mulai menerima versi stabil Android 16. Di antaranya adalah Honor Magic 7 Pro, Xiaomi 15, dan OnePlus 13. Lalu, apakah Android 16 bagus untuk gaming? Sebenarnya ada beberapa implikasi penting Android 16 bagi pengalaman bermain game di perangkat mobile. Apa saja? 1. Performa Lebih Stabil dan Konsisten Android 16 membawa peningkatan pada alat pemantauan performa (performance monitoring tools). Ini berarti sistem operasi le...

Harga RAM DDR4 Kini Lebih Mahal dari DDR5. Ada Apa?

Dalam dunia teknologi, sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap generasi baru hadir dengan harga lebih tinggi dibanding pendahulunya. Namun, hal yang tak lazim justru terjadi pada pasar memori DRAM saat ini.  Untuk pertama kalinya sejak peluncuran DDR5, harga modul DDR4, yang lebih lama dan secara teknis inferior, melampaui harga DDR5. Ini menjadi peristiwa langka yang dipicu oleh berbagai faktor struktural dan geopolitik. Data dari TrendForce menunjukkan lonjakan harga DDR4 mencapai 40% hanya dalam waktu satu minggu, terutama pada kit dengan permintaan tinggi. Modul DDR4 16 Gb berkecepatan 3.200 MT/s dari Samsung dan SK Hynix kini rata-rata dihargai $12,50, bahkan mencapai puncak $24 di pasar spot. Sebaliknya, modul DDR5 dual-8 Gb dengan kecepatan 4.800–5.600 MT/s hanya berada di kisaran $6–$9. Secara logika pasar, ini adalah kebalikan dari tren biasa, di mana teknologi yang lebih canggih biasanya lebih mahal. Pemicunya adalah kombinasi dari dua hal: ketidakpastian tarif impor dan pas...