Langsung ke konten utama

Upgrade ke Windows 11 Akan Semakin Sulit. TPM 2.0 Syarat Mutlak

Microsoft menegaskan bahwa persyaratan Trusted Platform Module (TPM) 2.0 untuk menjalankan Windows 11 tidak dapat dinegosiasikan. Dalam pernyataan resminya, Microsoft menyebutkan bahwa fitur keamanan ini adalah "kebutuhan utama untuk menciptakan Windows 11 yang aman dan siap menghadapi masa depan."

Semenjak peluncurannya lebih dari tiga tahun lalu, Windows 11 dihadapkan pada tantangan popularitas dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 10. Salah satu faktor penghambatnya adalah persyaratan sistem yang lebih ketat, termasuk keharusan perangkat memiliki modul TPM 2.0. Meskipun demikian, sejumlah pengguna menemukan celah untuk menghindari verifikasi perangkat keras ini, memungkinkan instalasi Windows 11 pada perangkat yang tidak didukung.

Namun, pada Agustus lalu, Microsoft menutup celah tersebut dengan memperketat proses verifikasi. Langkah ini memastikan bahwa hanya perangkat yang memenuhi persyaratan resmi yang dapat menginstal dan menjalankan Windows 11.



Apa itu TPM 2.0 dan Mengapa Penting?
TPM 2.0 adalah chip keamanan yang berfungsi sebagai perlindungan tambahan pada perangkat. Teknologi ini mendukung fitur keamanan seperti Secure Boot, yang memastikan perangkat hanya dapat memuat perangkat lunak yang tepercaya. Menurut Steven Hosking, Manajer Produk Senior di Microsoft, persyaratan ini dirancang untuk meningkatkan keamanan pengguna dan melindungi perangkat dari ancaman siber modern.

"TPM 2.0 bukan hanya fitur tambahan, tetapi kebutuhan mutlak untuk menciptakan lingkungan Windows 11 yang lebih aman," ujar Hosking.

Langkah Microsoft ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan global perangkat Windows, tetapi juga memicu tantangan bagi pengguna yang memiliki perangkat keras lama. Persyaratan ini membuat sejumlah perangkat yang sebelumnya kompatibel dengan Windows 10 tidak dapat menjalankan Windows 11 tanpa pembaruan perangkat keras.

Meskipun banyak pengguna menyayangkan kebijakan ini, Microsoft tetap berkomitmen pada visinya untuk menjadikan Windows 11 sebagai sistem operasi yang aman dan tangguh. Langkah ini juga mencerminkan upaya perusahaan dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks di era digital saat ini.

Bagi pengguna yang ingin meningkatkan ke Windows 11, Microsoft menyarankan untuk memastikan perangkat memenuhi persyaratan TPM 2.0 dan Secure Boot. Bagi perangkat yang tidak kompatibel, opsi tetap menggunakan Windows 10 masih tersedia hingga sistem operasi tersebut mencapai akhir masa dukungannya.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...