Langsung ke konten utama

Gandeng MediaTek, Nvidia Siapkan G-Sync Lebih Terjangkau

Nvidia akhirnya menanggapi kekurangan yang dirasakan dalam penerapan G-Sync pada monitor gaming. Dikabarkan, mereka mengumumkan kemitraan dengan MediaTek untuk menghadirkan G-Sync pada chip scaler terbaru dari MediaTek, sehingga tidak diperlukan lagi modul G-Sync khusus dari Nvidia yang mahal.

G-Sync dari Nvidia, seperti AMD FreeSync, memungkinkan refresh rate monitor disinkronkan dengan kecepatan rendering setiap frame yang dihasilkan oleh kartu grafis. Pada game tertentu, frame rate dapat sangat bervariasi, terutama saat menampilkan adegan kompleks, sehingga teknologi seperti FreeSync dan G-Sync memastikan monitor dan kartu grafis tetap sinkron untuk menghilangkan tearing atau gangguan visual.

Meskipun G-Sync dan FreeSync menawarkan fungsi yang mirip, FreeSync memiliki satu keunggulan penting: tidak memerlukan dukungan perangkat keras tambahan. Sebaliknya, untuk mendukung fitur lengkap G-Sync, produsen monitor perlu menambahkan modul terpisah yang menambah biaya.



Berkat kemitraan baru Nvidia dengan MediaTek, chip scaler MediaTek kini mencakup semua teknologi G-Sync, yang berpotensi mengurangi biaya bagi konsumen. Saat pertama kali diperkenalkan, dukungan penuh G-Sync memerlukan perangkat keras tambahan yang harganya bisa mencapai $200.

Namun, detail tentang seberapa besar penghematan biaya bagi konsumen masih belum jelas, karena rincian finansial atau lisensi belum diungkapkan. Misalnya, apakah MediaTek harus membayar biaya lisensi untuk mengimplementasikan FreeSync ke dalam chip scalernya? Dan jika memang ada biaya lisensi, seberapa jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan modul G-Sync terpisah?

Nvidia juga mengumumkan teknologi Pulsar yang baru, yang menawarkan peningkatan 4x dalam kejernihan gerakan untuk mengurangi blur sambil mempertahankan detail halus. Teknologi ini juga didukung oleh chip scaler terbaru dari MediaTek. Monitor pertama yang akan menggunakan scaler ini adalah Acer Predator XB273U F5, AOC Agon Pro AG276QS2, dan Asus ROG Swift PG27AQNR, semuanya berukuran 27 inci, resolusi 1440p, dan refresh rate 360 Hz.

Kemitraan antara Nvidia dan MediaTek ini bukanlah hal baru. Awal tahun ini, MediaTek mengumumkan akan mengintegrasikan teknologi grafis generasi berikutnya dari Nvidia ke dalam SoC Dimensity Auto Cockpit yang digunakan di industri otomotif.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...

Tak Hanya Dari Permukaan, Benua Juga Memisahkan Diri Dari Dalam

Penelitian terbaru dari University of Southampton mengungkap bahwa fragmen benua secara perlahan terkelupas dari dasar lempengnya, lalu terseret masuk ke dalam mantel laut. Seperti diketahui, mantel laut merupakan lapisan panas dan padat yang bergerak sangat lambat di bawah dasar samudra.  Material benua yang terbawa ini dapat memicu aktivitas vulkanik selama puluhan juta tahun. Temuan ini menjawab teka-teki lama, mengapa beberapa pulau vulkanik yang jauh dari batas lempeng tektonik justru memiliki jejak kimia khas benua, padahal lokasinya berada di tengah samudra luas. Studi internasional yang dipublikasikan di Nature Geoscience ini melibatkan peneliti dari Inggris, Jerman, Kanada, dan Wales. Sebagai gambaran, pulau-pulau kecil seperti Christmas Island diketahui mengandung unsur “kaya” yang biasanya berasal dari kerak benua. Selama bertahun-tahun, ilmuwan menduga bahwa unsur ini berasal dari sedimen samudra yang terseret ke mantel atau dari plume atau kolom batuan panas yang naik ...

Tembus 35 Juta Kopi, Sequel Cyberpunk 2077 Siap Diproduksi

CD Projekt Red kembali mencatat tonggak bersejarah. Cyberpunk 2077 resmi menembus 35 juta unit terjual di seluruh dunia. Angka ini menegaskan bahwa game yang sempat bermasalah di masa awal peluncurannya kini justru menikmati performa jangka panjang yang solid, terutama setelah rangkaian pembaruan besar dan hadirnya ekspansi Phantom Liberty.  Bersamaan dengan kabar tersebut, CDPR mengonfirmasi bahwa fokus pengembangan kini telah bergeser sepenuhnya ke Project Orion, nama sandi untuk sekuel Cyberpunk 2077 yang sudah memasuki tahap produksi awal. Studio kini mulai merekrut talenta baru di kantor mereka yang tersebar di Eropa dan Amerika Utara, seiring restrukturisasi internal yang dirancang untuk mendukung beberapa proyek besar secara paralel. Walau belum memiliki target rilis, CDPR memastikan bahwa tahap awal Project Orion mencakup pembangunan fondasi teknologi baru, pembuatan tool internal, serta penyatuan pipeline pengembangan antara tim Boston, Vancouver, dan Polandia. Kesuksesan ...