Langsung ke konten utama

Kolaborasi dengan UMKM Lokal, RRQ Hadirkan SnackKing

RRQ berkolaborasi dengan Rak Sebelah menggelar program sosial yang bertujuan membantu memasarkan UMKM lokal Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran para gamer tentang makanan khas daerah di Indonesia dan mendukung perkembangan UMKM di seluruh negeri.

Produk kolaborasi ini diberi nama SnackKing, dengan peluncuran pertamanya menghadirkan keripik puyur, keripik berbahan singkong dari Jawa Tengah. Keripik ini hadir dalam dua varian rasa: Pedas Manis dan Balado.

Tim produk dari Rak Sebelah melakukan kurasi khusus untuk memastikan keripik puyur memiliki cita rasa yang khas, tekstur kerenyahan yang sempurna, dan bahan-bahan terbaik.



Sebagai bagian dari kolaborasi ini, setiap pembeli akan mendapatkan RRQ Player Card di dalam kemasan. Terdapat lima kartu player: RRQ Ferxiic, RRQ Lemon, RRQ Vyn, RRQ Skylar, dan RRQ Clay. Masing-masing kemasan berisi satu kartu, sehingga para penggemar dapat mengoleksi semua kartu player favorit mereka.

Penjualan produk SnackKing dimulai hari ini, 21 Juni 2024, di laman resmi Rak Sebelah di Tokopedia.

Andrian Pauline, CEO dan Founder RRQ, yang akrab disapa Pak AP, menjelaskan alasan kolaborasi ini. “Gamer dan snack memang tidak bisa dipisahkan. Sebagai tim esports asal Indonesia, kami ingin mendukung UMKM lokal dan menumbuhkan kecintaan terhadap produk-produk lokal. Esports bukan hanya soal kompetisi dan hiburan, tapi juga soal kerjasama dan kolaborasi.”

Charlotte Kowara, Chief Empowerment Officer dari Rak Sebelah, menyatakan, “Kami senang berkolaborasi dengan RRQ untuk memajukan UMKM lokal. Kami berharap SnackKing dapat menjadi jembatan yang menghubungkan para gamer dengan kelezatan khas Indonesia sambil mendukung perekonomian lokal. Semoga semakin banyak gamers mengenal snack khas nusantara.”

Kolaborasi ini bukan yang pertama antara RRQ dan Rak Sebelah. Pada tahun 2022, mereka juga menawarkan paket bundling snack favorit player RRQ, dengan kartu ucapan sebagai tanda terima kasih karena mendukung produk snack lokal dan membantu perekonomian Indonesia.

Postingan Populer

Persaingan Sony, Microsoft, dan Nintendo Memanas di Era Cloud Gaming

Pasar konsol global diprediksi mengalami pertumbuhan pesat, dari $52 miliar pada 2024 menjadi $79 miliar pada 2030, menurut analis GlobalData. Sony, Microsoft, dan Nintendo terus berinovasi dengan kecerdasan buatan, fitur cross-platform, serta perangkat hybrid gaming. Namun, meningkatnya popularitas cloud gaming dan remaster game klasik mulai mengubah lanskap industri, mengubah cara gamer menikmati hiburan mereka. Menurut Rupantar Guha, Analis Utama di GlobalData, AI memainkan peran besar dalam peningkatan grafis, game upscaling, dan keamanan pemain. Sementara itu, cross-platform play semakin menghilangkan batas antar ekosistem konsol, menciptakan pengalaman bermain yang lebih fleksibel. Meskipun berkembang pesat, pasar konsol masih tertinggal jauh dari mobile gaming yang menghasilkan pendapatan 2,5 kali lebih besar. Namun, industri ini tetap kompetitif dengan dukungan pengembang game, penyedia layanan cloud, operator telekomunikasi, dan produsen aksesori. Saat ini, jumlah gabungan kon...

Microsoft Tutup Skype Mei 2025. Pengguna Disarankan ke Teams

Microsoft berencana menghentikan layanan Skype pada Mei 2025 dan mendorong pengguna untuk beralih ke Microsoft Teams. Meskipun belum ada pengumuman resmi, bukti dari pembaruan perangkat lunak terbaru menunjukkan bahwa perubahan ini akan segera terjadi. Dalam pratinjau terbaru Skype untuk Windows, muncul pesan yang berbunyi, “Mulai Mei, Skype tidak akan tersedia lagi. Lanjutkan panggilan dan obrolan Anda di Teams.” Hal ini menandakan bahwa Microsoft bersiap untuk menghentikan layanan Skype setelah lebih dari dua dekade beroperasi. Skype, yang diluncurkan pada 2003 dan diakuisisi oleh Microsoft pada 2011, pernah menjadi platform komunikasi utama di dunia. Namun, popularitasnya menurun seiring munculnya pesaing seperti WhatsApp, Zoom, dan Discord. Microsoft kini lebih berfokus pada pengembangan Teams, yang diperkenalkan pada 2017 sebagai alat kolaborasi yang terintegrasi dengan layanan Microsoft 365. Langkah ini sejalan dengan strategi Microsoft untuk menyatukan platform komunikasinya. Se...

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Genjot Operasional, McDonald Segera Manfaatkan AI

McDonald's mulai menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional di lebih dari 43.000 restoran. Inisiatif ini, menurut Chief Information Officer Brian Rice, bertujuan membantu kru restoran menghadapi berbagai tantangan harian, mulai dari interaksi dengan pelanggan dan vendor hingga kendala teknis seperti kerusakan peralatan. Menurut laporan The Wall Street Journal, McDonald's telah mulai menguji platform edge computing di beberapa restoran di AS sejak tahun lalu, dengan rencana ekspansi lebih lanjut pada 2025. Teknologi AI untuk Operasional Restoran Penerapan AI ini membuka banyak peluang baru, seperti: Computer Vision: Kamera tetap di dapur dapat memverifikasi keakuratan pesanan sebelum diberikan ke pelanggan. AI Pemrosesan Pesanan Otomatis: Teknologi yang diuji bersama IBM tahun lalu dapat mempercepat layanan drive-thru. Sensor Peralatan Dapur: Sensor akan mengumpulkan data real-time untuk memprediksi kapan mesin, seperti penggorengan atau mesin es ...

Proses 18A Berjalan, Intel Tetap Bergantung pada TSMC

Intel mengakui bahwa meskipun telah berusaha keras, perusahaan tetap membutuhkan layanan TSMC bahkan setelah proses manufaktur 18A yang banyak dibicarakan mulai beroperasi. Wakil Presiden Perencanaan Korporat dan Hubungan Investor Intel, John Pitzer, mengungkapkan hal ini dalam konferensi Morgan Stanley Technology, Media & Telecom. Setahun yang lalu, Intel berencana untuk segera mengurangi ketergantungannya pada TSMC, namun kini menyebut perusahaan asal Taiwan tersebut sebagai “pemasok yang penting.” Artinya, Intel belum siap untuk sepenuhnya lepas dari TSMC. Saat ini, sekitar 30% produk Intel masih diproduksi oleh TSMC, dan perusahaan berharap bisa menurunkan angka tersebut. “Kami belum yakin berapa tingkat produksi yang ideal untuk dialihdayakan. Apakah 20%? 15%? Kami masih dalam tahap evaluasi. Namun, dalam strategi baru ini, kami akan tetap menggunakan pabrik eksternal lebih lama,” ujar Pitzer. Intel berencana mengalihkan produksi ke dalam negeri dengan fokus pada prosesor gene...