Langsung ke konten utama

Spesifikasi Icon of the Seas, Kapal Pesiar Tercanggih di Dunia

Tahukah Anda? Baru-baru ini ada kabar menarik, yakni Icon of the Seas memulai pelayaran perdananya, tepatnya 27 Januari 2024 dengan rute pelayaran selama 7 hari dari Miami, Amerika Serikat menuju Karibia dan Eropa. Lalu, apa yang membuatnya Istimewa?

Ya, Icon of the Seas adalah kapal pesiar yang dibangun oleh Royal Caribbean Group, sebuah perusahaan induk pesiar global yang berkantor pusat di Miami, Florida, Amerika Serikat. Kapal pesiar ini menjadi kapal pesiar terbesar dan tercanggih di dunia saat ini.

Sebagai informasi, Icon of the Seas memiliki panjang 365 meter dan berbobot 250.800 ton. Dengan ukuran tersebut, kapal pesiar tersebut mengalahkan kapal pesiar raksasa yang fenomenal yakni Titanic hingga lima kali lipat.



Royal Caribbean Group sendiri memiliki beberapa merek kapal pesiar, seperti Royal Caribbean International, Celebrity Cruises, dan Silversea Cruises.

Icon of the Seas termasuk dalam kelas Icon, yang merupakan kelas kapal pesiar terbesar dan tercanggih di dunia. Kapal tersebut dibuat di Meyer, Turku, Finlandia selama 900 hari. Setelah rampung dibuat, kapal ini diserahkan kepada Royal Caribbean, pada akhir November 2023 lalu.

Secara teknis Icon of the Seas sanggup mengangkut hingga 7.600  penumpang dan 2.350 awak kapal, dengan total 20 geladak yang dapat diakses oleh penumpang. Dari sisi kabin, terdapat 2.805 buah kabin dengan berbagai kelas yang bisa dipilih oleh tamu.

Harga tiketnya sendiri dijual mulai dari 1.723 sampai 2.699 dolar AS per penumpang atau sekitar Rp26,8 sampai Rp42,1 juta rupiah, tergantung rute.

Untuk memberikan pengalaman liburan yang Istimewa bagi para penumpang, kapal ini juga menawarkan berbagai fasilitas hiburan dan rekreasi. Mulai dari tujuh buah kolam renang, waterpark dengan enam seluncuran air, 40 buah bar dan restoran, delapan Kawasan dengan tema lingkungan yang berbeda, dan banyak lagi. 

Baca juga:


Disebutkan, kapal ini menggunakan teknologi ramah lingkungan, seperti bahan bakar sel hidrogen dan baterai lithium-ion, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Namun demikian, belum sebulan berlayar, sudah banyak kritik dan protes yang muncul yang menganggap Icon of the Seas berpotensi merusak lingkungan, khususnya laut. Pasalnya, menurut International Council on Clean Transportation (ICCT), kapal tersebut juga menggunakan bahan bakar berupa Liquid Natural Gas (LNG).

Bahan bakar berbasis LNG memang dapat terbakar lebih bersih dari bahan bakar kapal konvensional lainnya. Sayangnya, walau begitu, bahan bakar tersebut menghasilkan gas metana yang tinggi.

Sebagai gambaran, gas metana merupakan unsur yang 80 kali lebih kuat daripada karbon dioksida, hal ini dapat memicu pemanasan atmosfer yang lebih parah. Padahal, emisi metana harus dikurangi karena dapat memicu krisis iklim. Sayang sekali ya guys?

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

RRQ Arena Pertama di Indonesia, Hadir di Manado

Kota Manado menjadi lokasi pertama hadirnya RRQ Arena, ruang bermain modern persembahan tim esports kenamaan, RRQ. Berlokasi di Jalan Babe Palar No.75, Tj. Batu, Wanea, RRQ Arena bertujuan memberikan pengalaman esports premium bagi para gamers di luar Jakarta, sejalan dengan visi RRQ melalui program RRQ Keliling Kota (RKK). Fasilitas yang disediakan RRQ Arena Manado terbilang lengkap. Ada 22 unit PlayStation 5 yang bisa dimainkan kapan saja, didukung koneksi internet dedicated 100 Mbps dari Biznet untuk memastikan pengalaman bermain yang stabil dan bebas lag. Tidak hanya itu, tersedia juga mini arena pertandingan 5v5 bagi pecinta game mobile, memungkinkan para pengunjung mengadakan turnamen kecil hingga sesi mabar seru bersama teman. Pengunjung yang menunggu giliran bermain bisa bersantai di area kafe yang cozy, menjadikan RRQ Arena tempat ideal untuk berkumpul dan membangun komunitas. Dalam rangka grand opening, RRQ Arena menggratiskan seluruh biaya bermain selama masa pembukaan. Sete...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

Rekrut Eksekutif Qualcomm, Xiaomi Siapkan Chip 3nm Perdana

Xiaomi makin serius membangun ekosistem chipset buatannya sendiri. Terbaru, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut membentuk Chip Platform Department di divisi mobile-nya dan menunjuk Qin Muyun, mantan Senior Director Qualcomm, sebagai kepala departemen tersebut. Menurut laporan Sina Technology, Qin akan langsung melapor ke General Manager Divisi Produk Xiaomi, Li Jun. Penunjukan ini terjadi di saat Xiaomi tengah bersiap merilis SoC 3nm pertama mereka, yang dirumorkan akan debut di Xiaomi 15S Pro. Qin sebelumnya dikenal berperan penting dalam strategi produk Qualcomm, dan kini dipercaya membangun arah pengembangan chipset Xiaomi dari nol. Langkah ini menandai babak baru setelah kegagalan Surge S1 di 2017 — SoC 28nm delapan core yang hanya hadir di Mi 5C, sebuah ponsel yang kini nyaris terlupakan. Meski begitu, saat itu Xiaomi sempat jadi brand keempat di dunia setelah Samsung, Apple, dan Huawei yang mampu meracik chipset sendiri. Sejak kegagalan itu, Xiaomi perlahan membangun portofo...