Langsung ke konten utama

Gaming Phone Terbaik di Indonesia Segera Hadir?

Jelang peluncurannya yang sudah semakin dekat, Asus Indonesia semakin santer menyebarkan informasi terkait ROG Phone II, smartphone khusus gaming terbaru yang akan menjadi andalannya di kancah permainan berbasis electronic sports.

Ya, Asus ROG Phone II merupakan gadget dengan nomor model "ZS660KL" dan merupakan penerus dari ROG Phone generasi pertama yang dibekali dengan perangkat dalam lebih bertenaga dan terdapat peningkatan fitur.

ROG Phone II diperkuat prosesor Qualcomm Snapdragon 855 Plus yang merupakan System-on-Chip terkencang dari Qualcomm sekarang, dipadukan dengan RAM mulai dari 8GB serta media penyimpanan mulai dari 128GB, dan baterai jumbo berkapasitas 6.000 mAh.

Layarnya juga lebih lebar dengan ukuran 6,59 inci (2.340 x 1.080 piksel, aspect ratio 19,5:9) dan memiliki refresh rate 120Hz, berikut lapisan kaca anti-gores Gorilla Glass 6. Namun, pada ponsel ROG Phone II, tidak ditemukan pemindai sidik jari fisik seperti ROG phone pertama.



Akan tetapi, komponen tersebut sudah dipindahkan ke depan, sehingga menyatu di layar seperti ponsel-ponsel flagship Android lain belakangan. ROG Phone II pun terkesan lebih modern dibanding pendahulunya. Untuk kamera, meski sama-sama mengusung konfigurasi dual-camera, unit penangkap gambar milik ROG Phone II turut mengalami peningkatan.

Kamera utama (wide) kini memiliki resolusi 48 megapiksel dengan lensa f/1.8. Sementara resolusi kamera ultra-wide meningkat jadi 13 megapiksel dengan lensa f/2.4. Sementara, kamera depan yang masih termuat di bingkai layar datang dengan resolusi 24 megapiksel dan lensa berbukaan f/2.2.

Secara umum, Asus ROG Phone II terasa lebih modern sehingga dapat dilihat dari segi desain kedua ponsel terlihat seperti serupa. Akan tetapi fitur gaming dari perangkat terdahulu ikut dilanjutkan di ROG Phone II, seperti konektor untuk aksesori game, dan speaker stereo yang menghadap ke depan, mengapit layar di sisi atas dan bawah.

Konektor aksesori itu sekaligus merangkap sebagai port alternatif untuk charging. Letaknya di sisi kiri sehingga kabel charger tak mengganggu tangan pengguna apabila sedang menggenggam ponsel dalam orientasi landscape untuk main game. Adapun fitur lain pendukung dari Asus ROG Phone II antara lain, speaker yang dipasang di depan, USB Type-C, jack audio 3.5mm dengan DTS Headphone X.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...