Langsung ke konten utama

Cara Main Mobile Legend di Laptop

Game Android saat ini semakin menarik. Tak hanya game berbasis puzzle, namun sudah meluas ke game berbasis sports, first person shoot, sampai Moba (multiplayer online battle arena).

Selain semakin menarik, game-game Android juga semakin menjadi candu. Penggunanya semakin betah berlama-lama bermain game. Satu jam, dua jam? Itu sudah biasa. Tak jarang ada yang bermain game hingga 4-5 jam per hari di layar smartphone.


Padahal, layar smartphone ukurannya terbatas. Maksimal 6,9 inci. Di atas itu, bukan smartphone lagi namanya. Tablet. Dan salah satu pertanyaan yang menarik yang kemudian muncul adalah, bisakah game tersebut dimainkan di laptop?
Seperti diketahui, bermain game di laptop kadang masih lebih nyaman. Apalagi kalau dimainkan dalam waktu lama. Selain layarnya lebih besar. Posisi laptop, yang biasanya ditempatkan di atas meja, membuat bermain game terasa lebih nyaman jika bermain dalam durasi panjang.

Jawabannya, bisa. Caranya? Menggunakan notebook berbasis Chrome OS atau yang biasa disebut dengan Chromebook. Mau tau notebook apa saja yang bisa digunakan? Terlampir daftar resmi laptop yang mendukung game Android yang dirilis langsung oleh Google.

Bagaimana Caranya?
Berikut contoh menginstalasikan dan bermain game Android yang sedang beken-bekennya saat ini yakni Mobile Legends di notebook berbasis Chrome OS. Caranya mudah:
- Pastikan OS Google Chrome pada notebook Anda sudah paling update. Layaknya smartphone Android, Google juga rajin merilis update untuk notebook Chrome.
- Kalau sudah paling update, silakan koneksikan notebook ke jaringan Wifi.
- Pada jendea Chrome OS terms, beri centang dan klik Accept.
- Berikutnya, masukkan account Gmail Anda di layar lalu passwordnya.
- Setelah login ke desktop Chrome OS, click pada icon Google Play Store. Beri centang lalu klik Agree.
- Berikutnya, ada jendela notifikasi untuk selalu updated. Beri centang saja lalu klik Agree. Klik Get started pada layar berikutnya.
- Google Play sudah bisa digunakan. Tinggal search game yang akan dimainkan, lalu download. Contoh di sini adalah Mobile Legends.
- Instalasikan game seperti layaknya menginstalasikan game tersebut di smartphone Android.

Satu hal yang penting, sama seperti di smartphone, Anda juga perlu meng-update beberapa aplikasi bawaan Google. Yang paling mendesak tentunya adalah Google Play Games.


Gunanya, Anda bisa melakukan sinkronisasi dengan akun Google Anda yang terpasang di smartphone. Kalau di smartphone level Anda sudah jauh, di Chromebook ini Anda tidak perlu bermain dari ulang, bisa lanjutkan bermain di layar yang lebih lebar dan lebih memuaskan.

Berikut ini tutorialnya via video agar lebih mudah mengikutinya:


Selamat mencoba!

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

AMD Catat Rekor, 41 Persen Pangsa Pasar Server. Intel Kian Terdesak

Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.  Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar. Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise. Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin d...

Monitor Gaming OLED Terbaik Samsung, Odyssey OLED G6 dan G7

Pasar monitor gaming kembali diguncang oleh Samsung dengan pengumuman trio terbaru dalam lini Odyssey. Sorotan utama jatuh pada Odyssey OLED G6 berukuran 27 inci, yang digadang sebagai monitor OLED gaming pertama di dunia dengan refresh rate 500Hz.  Angka ini terdengar berlebihan bagi sebagian orang, namun jelas menyasar segmen gamer kompetitif ekstrem yang menganggap refresh rate 240Hz atau 360Hz sudah tidak lagi cukup. Spesifikasi G6 memang tidak main-main. Monitor ini hadir dengan resolusi QHD, respons 0,03ms, kecerahan hingga 1.000 nits, serta sertifikasi VESA DisplayHDR True Black 500. Teknologi QD-OLED memastikan warna lebih kaya, sementara dukungan Nvidia G-SYNC dan AMD FreeSync Premium Pro membuat pengalaman gaming bebas tearing.  Samsung bahkan menambahkan lapisan “Glare Free” agar tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi pencahayaan, serta teknologi OLED Safeguard+ untuk mengurangi risiko burn-in yang selama ini menjadi momok layar OLED. Dengan validasi Pantone, wa...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

Teknologi Semikonduktor China Terhambat. Peluncuran Deepseek R2 Ditunda

Kasus DeepSeek dan Huawei Ascend menunjukkan bahwa ambisi Tiongkok untuk mandiri dalam teknologi semikonduktor AI masih menghadapi jalan terjal. Startup AI yang sempat naik daun dengan model R1 pada Januari lalu itu dipaksa menunda peluncuran penerusnya, R2, setelah gagal melatih model menggunakan chip Ascend buatan Huawei.  Upaya yang didorong langsung oleh regulator Beijing itu akhirnya berujung kompromi: training tetap memakai GPU Nvidia, sementara inference dijalankan di atas Ascend. Kegagalan ini bukan sekadar soal teknis, melainkan cermin dari kesenjangan mendasar antara ekosistem chip Tiongkok dan Nvidia. Training model AI berskala besar menuntut perangkat keras dengan kecepatan, reliabilitas, serta ekosistem perangkat lunak yang matang. Ascend terbukti masih rentan terhadap bug, kecepatan interkoneksi yang tidak stabil, dan software stack yang belum selevel CUDA milik Nvidia. Bahkan dengan dukungan langsung dari tim engineer Huawei di lokasi, DeepSeek tak berhasil menyelesa...