Langsung ke konten utama

Moto G5s Plus vs Xiaomi Mi A1. Mending Mana?

Lenovo Mobile baru saja menghadirkan varian smartphone Moto G5s Plus ke pasaran Indonesia. Kehadiran smartphone terbaru ini tentunya membuat persaingan bisnis smartphone di Tanah Air kian sengit, khususnya di segmen mainstream. Apa pasal?

Moto G5s Plus merupakan smartphone yang punya spesifikasi prosesor QUalcomm Snapdragon 625, RAM 4GB, baterai di kisaran 3.000mAh. Spesifikasi ini merupakan spesifikasi smartphone mainstream yang paling seksi karena di sana ada Xiaomi Mi A1 yang juga akan dihadirkan pada awal bulan depan.




Yang menarik, baik Moto G5s Plus ataupun Xiaomi Mi A1 sama-sama dijual di harga Rp2.999.000. Harga ini tampaknya akan memukul Zenfone 3 ZE552KL yang juga punya spesifikasi prosesor, RAM, layar dan baterai yang sama persisi. Lalu, mana yang lebih baik?
Seperti sudah disebut di atas, ketiga smartphone punya CPU, GPU, RAM, storage dan layar yang sama besar. Resolusi layar juga sama-sama Full HD. Layar juga sama-sama dilapisi Corning Gorilla Glass 3. Bedanya, Xiaomi Mi A1 paling tips dengan 7,3 milimeter. Zenfone 3 paling ringan dengan 155 gram.

Yang menarik, Moto G5s Plus punya dual camera 13MP f/2.0 sementara Mi A1 dual camera 12MP-nya punya bukaan yang berbeda yakni f/2.2 dan f/2.6. Kamera Zenfone? Hanya sebuah dengan resolusi 16MP serta f/2.0. Adapun untuk kamera depan, baik Moto G5s Plus dan Zenfone 3 punya resolusi 8MP f/2.0. Xiaomi Mi A1 hanya 5MP.




Bagi yang sering menggunakan WiFi, baik Mi A1 ataupun Zenfone 3 mendukung standar Wi-Fi 802.11ac. Sementara Moto G5s Plus hanya sampai 802.11n. Baterai Mi A1 juga sedikit lebih besar dengan 3.080mAh. Moto dan Zenfone hanya 3.000 pas. Jadi, mana yang lebih baik?

Asus Zenfone 3 jelas kalah harga di sini dan berarti hanya 2 pilihan yakni Motorola Moto G5s Plus atau Xiaomi Mi A1. Kalau kamera yang Anda cari, silakan pilih G5s Plus. Tetapi kalau desain ringkas, ringan dan kemungkinan update OS yang lebih bagus, silahkan jatuhkan pilihan pada Mi A1 yang menggunakan sistem operasi asli Google tanpa kustomisasi, yakni Android One.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Intel Nova Lake Siap Tantang AMD 3D V-Cache

Intel tampaknya tidak tinggal diam melihat dominasi AMD dalam pasar CPU gaming enthusiast. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Intel tengah menyiapkan prosesor Nova Lake dengan teknologi cache baru bernama bLLC (big Last Line Cache). Teknologi ini disebut-sebut sebagai jawaban terhadap 3D V-Cache dari AMD, teknologi yang menjadikan chip Ryzen X3D pilihan utama gamer sejak 2022. Kebocoran informasi dari leaker @Haze2K1 mengungkap bahwa setidaknya dua model Nova Lake akan mengusung bLLC. Arsitektur tersebut mengombinasikan 8 P-core dan 4 LP-E-core, dengan varian tambahan yang menghadirkan masing-masing 20 atau 12 E-core.  Kedua model diperkirakan mempertahankan TDP 125 watt, membuatnya tetap relevan untuk desktop enthusiast yang mengincar performa tinggi tanpa konsumsi daya ekstrem. Menariknya, teknologi bLLC ini bukan hal baru sepenuhnya bagi Intel. Ia sudah diimplementasikan lebih dulu dalam prosesor server Clearwater Forest, di mana cache lokal disematkan ke dalam base tile yang ber...